Muslim Uighur di Australia Bersorak Mendengar Tudingan Keras Amerika kepada Tiongkok

Kedutaan Besar Tiongkok di Canberra yang dihubungi ABC menyatakan tudingan tentang etnis Uighur adalah "kebohongan dan disinformasi yang dibuat oleh kekuatan asing anti-Tiongkok".
"Sejumlah kekuatan AS dan barat yang anti-Tiongkok terlibat melakukan fitnah terhadap tindakan di Xinjiang sebagai 'kamp konsentrasi', 'pengawasan besar-besaran', 'kerja paksa', 'sterilisasi paksa' dan 'pemisahan generasi'," demikian disekatakan dalam surat elektronik dari Kedubes Tiongkok.
"Mereka berusaha menggunakan apa yang disebut masalah HAM sebagai alasan untuk memfitnah Tiongkok," katanya.
"Semua ini sepenuhnya mengungkap sifat munafik dan niat jahat mereka dalam mengekang perkembangan di Xinjiang dan mencampuri urusan internal Tiongkok," tambahnya.
"Yang benar adalah pekerja etnis minoritas dari Xinjiang merupakan bagian tak terpisahkan dari angkatan kerja negara kami," katanya.
External Link: How Tiongkok is creating the world’s largest prison | Four Corners
Dalam siaran persnya, Proyek Hak Asasi Manusia Uighur (UHRP) mengatakan ketegasan AS untuk menyebut situasi itu sebagai genosida "memiliki implikasi substansial bagi hubungan bilateral di masa depan antara Tiongkok dan negara lain".
"Implikasinya sangat besar. Tak terbayangkan untuk melanjutkan hubungan normal dengan negara yang melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Direktur UHRP Omer Kanat.
Muslim Uighur di Australia menyambut gembira dan menyatakan lega setelah Pemerintah Amerika Serikat merilis pernyataan resmi yang menuduh China telah melakukan genosida terhadap umat Islam dan etnis minoritas lainnya di Xinjiang
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya