Muslim Uighur di Australia Bersorak Mendengar Tudingan Keras Amerika kepada Tiongkok
Kamis, 21 Januari 2021 – 17:45 WIB

Fatimah Abdulghafur menduga ayahnya tewas dalam tahanan kamp pendidikan ulang yang dijalankan Pemerintah China di Xinjiang. (ABC News: Ron Foley)
Di Inggris, upaya parlemen untuk mengharuskan pemerintah mempertimbangkan izin perdagangan dengan negara yang melakukan genosida, tidak lolos dalam voting.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.
Muslim Uighur di Australia menyambut gembira dan menyatakan lega setelah Pemerintah Amerika Serikat merilis pernyataan resmi yang menuduh China telah melakukan genosida terhadap umat Islam dan etnis minoritas lainnya di Xinjiang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza