Mustahil, Pilpres Berlangsung 1 Putaran

Mustahil, Pilpres Berlangsung 1 Putaran
Mustahil, Pilpres Berlangsung 1 Putaran
JAKARTA - Upaya kubu pasangan capres SBY-Boediono menggiring opini publik melalui wacana Pilpres Satu Putaran terus mengundang cibiran. Dalam sebuah diskusi yang digelar The Indonesia Leader Institute, di Jakarta, Kamis (2/7), Pilpres 1 putaran dianggap tidak masuk akal.

Mantan aktifis mahasiswa, M Fadjroel Rahman yang menjadi pembicara diskusi mengkritik keras wacana Pilpres 1 putaran yang digelindingkan Direktur Eksekutif Lembaga Studi Demokrasi (LSD) Denny JA. "Satu putaran merupakan pembusukan ilmiah dan pembusukan politik. Seharusnya yang didorong perdebatan program. Denny (Denny JA) sebaiknya menonjolkan program SBY-Boediono. Satu putaran bukan karena iklan, tapi karena pilihan publik," sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, Gerakan pilpres 1 Putaran disuarakan karena lontaran isu dari kubu SBY-Boediono mulai tumpul. Sementara jika berkutat di citra, ulas Fadjroel, SBY juga mulai terpojok dengan isu neo-liberal karena memilih Boediono yang dikenal sebagai menteri yang pro penjualan BUMN. "Apalagi Jusuf Kalla mulai membuka siapa sosok Boediono yang menolak memberi garansi pemerintah untuk proyek listrik 10 ribu megawatt," lanjutnya.

Fadjroel yang juga pendiri Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman Indonesia) itu tidak yakin salah satu pasangan capres dan cawapres yang menang pada Pilpres putaran pertama dengan meraih suara 50 persen plus satu suara yang menyebar di dua pertiga provinsi. "Mustahil meraih suara sebanyak itu dengan penyebaran di dua pertiga provinsi yang ada. Jadi tidak mungkin Pilpres itu hanya akan berlangsung satu putaran dengan kemenangan salah satu pasangan capres dan cawapres,” kata Fadjroel yang juga

           

JAKARTA - Upaya kubu pasangan capres SBY-Boediono menggiring opini publik melalui wacana Pilpres Satu Putaran terus mengundang cibiran. Dalam sebuah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News