Mustahil, Pilpres Berlangsung 1 Putaran

Mustahil, Pilpres Berlangsung 1 Putaran
Mustahil, Pilpres Berlangsung 1 Putaran
Pernyataan senada juga dilontarkan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens. “Pilpres satu putaran tidak masuk akal. Pilpres satu putaran adalah suatu kemustahilan. Kalau itu terjadi pasti ada yang bermasalah dalam proses pelaksanaan  atau dalam hitungan yang dilakukan lembaga penyelenggara Pilpres," tegas Boni.

Direktur Lembaga Pemilihan Indonesia ini menambahkan, berdasarkan hitung-hitungan hasil pemilu legislatif lalu maka pasangan pasangan Mega-Prabowo akan meraih 27%. Ini didasarkan pada suara massa fanatiknya PDIP sekitar 18% dan ditambah suara Gerindra 4%. Jumlah itu masih ditambah perpindahan pemilih yang tertarik dengan figur Prabowo, yang diprediksi Boni mampu menambah suara 5%,

Selanjutnya JK-Wiranto diprediksi akan meraih suara 22% yang berasal dari 18% suara Partai Golkar dan 4 % dari Hanura. "Kemudian dari gebrakan JK-Wiranto yang cerdas, maka pasangan ini akan mendapat tambahan suara paling buruk lima persen. Jadi perolehan suara JK-Wiranto 27 persen," ulasnya.

Karenanya, lanjut Boni, dari akumulasi perolehan suara JK-Wiranto dan Mega-Prabowo saja sudah mencapai 54%. "Artinya masih ada sisa suara 46 persen yang diharapkan SBY-Boediono. Itu masih dikurangi lagi dengan golput. Dari hitungan sederhana ini saja kita bisa menarik kesimpulan bahwa Pilpres satu putaran adalah suatu kemustahilan,” ujar Boni.

JAKARTA - Upaya kubu pasangan capres SBY-Boediono menggiring opini publik melalui wacana Pilpres Satu Putaran terus mengundang cibiran. Dalam sebuah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News