Mustahil, Promosi Wisata Join MU

Mustahil, Promosi Wisata Join MU
Mustahil, Promosi Wisata Join MU
JAKARTA -- Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar mengakui, memang anggaran promosi di departemennya sangat terbatas. Untuk 2009 ini, anggaran promosi hanya Rp258 miliar. Dari jumlah itu, setelah terjadinya bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, 67 persennya digunakan untuk upaya recovery. Jumlah itu sangat kecil, dibanding dengan standar internasional dimana untuk biaya menggaet satu orang wisatawan mancanegara (wisman) biayanya promosinya mencapai US 10 dollar . Dengan target menggaet 6,4 juta wisman, mestinya dibutuhkan dana US 64 juta dollar.

"Anggaran promosi wisata kita sangat kecil. Dibandingkan dengan Malaysia misalnya, anggaran promosinya saja Rp200 miliar. Kalau kita Rp258 miliar, itu sudah termasuk untuk gaji dan honor pihak-pihak swasta yang kita tempatkan di sejumlah negara yang menjadi sasaran kita," ujar Sapta dalam diskusi bertema 'Pariwisata Pasca Peledakan Bom' di Jakarta, Senin (27/7).

Sapta menjelaskan, pihaknya sempat tertarik untuk membuat promosi kerjasama dengan tim sepakbola ternama Manchester United (MU). Untuk memasang tulisan seperti 'Visit Indonesia' di kaos para pemain MU, dibutuhkan dana Rp546 miliar untuk 100 kali pertandingan. Dengan jumlah fans MU yang mencapai sekitar 330 juta orang, sebenarnya biaya promosi tersebut sangat murah, yakni sekitar US 2 dollar per orang. "Dan efeknya luar biasa," ucapnya. Namun ditegaskan, langkah kerjasama dengan MU itu hanyalah semacam 'gurauan' karena sadar tidak akan terjangkau oleh anggaran Depbudpar.

Depbudpar sendiri, kata Sapta, juga sudah mengeluarkan dana terkait rencana kedatangan tim MU ke Indonesia, yang akhirnya dibatalkan. "Ya, memang kita sudah mengeluarkan dana, tapi yang paling rugi tetap pihak panitianya," ujarnya tanpa menyebut berapa dana yang sudah telanjur dikeluarkan Depbudpar itu.

JAKARTA -- Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar mengakui, memang anggaran promosi di departemennya sangat terbatas. Untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News