Mutiara Hotel Manokwari, Tempat Presiden Menginap Itu Tinggal Kenangan

Dua Guncangan Sirnakan Bisnis Keluarga 20 Tahun

Mutiara Hotel Manokwari, Tempat Presiden Menginap Itu Tinggal Kenangan
Foto : Laode Mursidin/Radar Sorong/JPNN
Sebelum hotel-hotel baru bermunculan, seperti Swiss-Belhotel dan Mansinam Beach Resort, Mutiara Hotel merupakan pilihan utama para pengusaha serta pejabat pusat dan daerah. ’’Kami membangunnya sejak pertengahan 1985 dan beroperasi sejak 1988,’’ kata Erwin Chahyadi, pemilik Mutiara Hotel, kepada Radar Sorong (Jawa Pos Group).

Menurut Erwin, saat dirinya membangun hotel tersebut, di Manokwari hanya terdapat beberapa hotel. Misalnya, Hotel Arfak, Mokwam, Mulia, sedan penginapan-penginapan kecil yang lain. Karena berada di daerah cukup strategis di tengah kota, hotel itu tak pernah sepi pengunjung. Bahkan, sebelum kehadiran Swiss-Belhotel dan hotel baru lainnya, Mutiara Hotel sebagai tempat penginapan terbaik.

Saat gempa dahsyat terjadi pada Minggu pukul 04.43 WIT itu, para tamu hotel umumnya sedang tidur. Yang jelas, gempa pertama berkekuatan 7,2 skala Richter, yang  berlangsung sekitar 30 detik itu, membuat warga Manokwari berhamburan. Tak terkecuali para penghuni Mutiara Hotel. 

Selain merusak bangunan Mutiara Hotel, guncangan pertama mengakibatkan banyak bangunan rumah, kantor, gedung sekolah, dan fasilitas di Kota Manokwari rusak berat. Beberapa orang dilarikan ke rumah sakit. Hanya berselang kurang dari tiga jam kemudian, sekitar pukul 07.33 WIT, tiba-tiba terjadi guncangan lebih besar, 7,6 skala Richter. Guncangan kedua itu menyebabkan bangunan Mutiara Hotel ambruk.

Gempa dahsyat yang mengguncang Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat, tidak hanya membawa korban jiwa, tapi juga meluluhlantakkan ratusan bangunan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News