Mutiara Hotel Manokwari, Tempat Presiden Menginap Itu Tinggal Kenangan
Dua Guncangan Sirnakan Bisnis Keluarga 20 Tahun
Rabu, 07 Januari 2009 – 00:52 WIB
Sebelum hotel-hotel baru bermunculan, seperti Swiss-Belhotel dan Mansinam Beach Resort, Mutiara Hotel merupakan pilihan utama para pengusaha serta pejabat pusat dan daerah. ’’Kami membangunnya sejak pertengahan 1985 dan beroperasi sejak 1988,’’ kata Erwin Chahyadi, pemilik Mutiara Hotel, kepada Radar Sorong (Jawa Pos Group).
Menurut Erwin, saat dirinya membangun hotel tersebut, di Manokwari hanya terdapat beberapa hotel. Misalnya, Hotel Arfak, Mokwam, Mulia, sedan penginapan-penginapan kecil yang lain. Karena berada di daerah cukup strategis di tengah kota, hotel itu tak pernah sepi pengunjung. Bahkan, sebelum kehadiran Swiss-Belhotel dan hotel baru lainnya, Mutiara Hotel sebagai tempat penginapan terbaik.
Saat gempa dahsyat terjadi pada Minggu pukul 04.43 WIT itu, para tamu hotel umumnya sedang tidur. Yang jelas, gempa pertama berkekuatan 7,2 skala Richter, yang berlangsung sekitar 30 detik itu, membuat warga Manokwari berhamburan. Tak terkecuali para penghuni Mutiara Hotel.
Selain merusak bangunan Mutiara Hotel, guncangan pertama mengakibatkan banyak bangunan rumah, kantor, gedung sekolah, dan fasilitas di Kota Manokwari rusak berat. Beberapa orang dilarikan ke rumah sakit. Hanya berselang kurang dari tiga jam kemudian, sekitar pukul 07.33 WIT, tiba-tiba terjadi guncangan lebih besar, 7,6 skala Richter. Guncangan kedua itu menyebabkan bangunan Mutiara Hotel ambruk.
Gempa dahsyat yang mengguncang Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat, tidak hanya membawa korban jiwa, tapi juga meluluhlantakkan ratusan bangunan.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408