Mutiara Hotel Manokwari, Tempat Presiden Menginap Itu Tinggal Kenangan
Dua Guncangan Sirnakan Bisnis Keluarga 20 Tahun
Rabu, 07 Januari 2009 – 00:52 WIB
Sebelum diselamatkan, ketiga orang itu sempat diberitakan tewas. Namun, sebuah keajaiban terjadi. Setelah impitan beton disingkirkan, ketiga tamu itu berhasil dievakuasi. ’’Saya sempat putus asa dan saya serahkan nyawa saya kepada Tuhan,’’ ujar Demianus Risamasu kepada Radar Sorong. Dia hanya mengalami luka-luka ringan.
Dua jam tertimbun reruntuhan hotel bersama anaknya (Rafa), Demi mengaku tak akan bisa melupakan kejadian itu sepanjang hidupnya. Menurut dia, sekitar dua jam setelah gempa pertama, dia dan anaknya berusaha naik ke kamar di lantai tiga yang masih utuh.
Namun, belum sampai di kamar yang dituju, gempa berkuatan 7,6 skala Richter kembali mengguncang. Bangunan hotel itu pun ambruk. Demi dan Rafa serta seorang tamu lain (Yan) ikut tertimbun. ’’Kalau memang Tuhan menghendaki nyawa saya, maka sudah siap,” kata pria berkumis tebal itu.
Yang dirasakan Demianus saat itu, dia berada di reruntuhan yang sangat gelap. Beruntung, ada tiang yang masih menyangga hingga tubuh ketiganya tak terimpit puing-puing. Dalam situasi kalut seperti itu, Demianus berusaha tenang. Lalu, dia melihat setitik cahaya dari celah kecil. ”Saya berteriak sebisanya untuk minta tolong,” katanya.
Gempa dahsyat yang mengguncang Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat, tidak hanya membawa korban jiwa, tapi juga meluluhlantakkan ratusan bangunan.
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara