Mutiara pun Dipasok dari Tiongkok
jpnn.com - MATARAM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih tampak gerah dengan melonjaknya angka impor barang kebutuhan konsumsi.
Dia mengingatkan Pemerintah Provinsi NTB bahwa kalau impor kebutuhan barang konsumsi terus naik, maka akan membahayakan daerah, karena akan selalu bergantung pada pasokan dari luar.
“Trendnya setiap bulan impor kebutuhan konsumsi di NTB mengalami peningkatan. Ini perlu diwaspadai,” kata Endang, kemarin.
Endang menyebut sejumlah kebutuhan konsumsi impor yang trendnya terus meningkat. Seperti buah-buahan, sejumlah makanan, dan juga mutiara yang di impor dari Tiongkok.
Untuk buah-buahan impor asal Tiongkok, lanjutny , perlu direm. Karena potensi untuk produksi buah-buahan dari daerah sendiri sangat besar, dengan kesuburan lahan tanah yang dimiliki NTB.
Pada bulan November, nilai impor NTB untuk kebutuhan konsumsi mencapai US$ 0,04 juta atau meningkat sebesar 171,08 persen dibandingkan dengan impor kebutuhan konsumsi NTB pada bulan Oktober 2016.
Sementara itu, di sejumlah pasar atau penjualan mutiara di NTB, sudah beredar di sejumlah objek wisata, mutiara plastik yang diimpor dari Tiongkok.
Adanya impor mutiara dari Tiongkok tentu akan merusak citra mutiara NTB yang dikenal terbaik tersebut.
MATARAM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih tampak gerah dengan melonjaknya angka impor barang kebutuhan
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya