Myanmar Bebaskan Dua Jurnalis Pengungkap Genosida Rohingya
jpnn.com - Setelah 500 hari mendekam di balik jeruji besi, dua jurnalis Reuters yang ditahan pemerintah Myanmar akhirnya menghirup udara bebas, Selasa (7/5).
Seperti dikutip dari Kantor Berita Reuters, Wa Lone (33) dan Kyaw Soe Oo (29) tampak tersenyum lepas saat berjalan keluar dari penjara di pinggiran Yangon.
Sebelumya, keduanya ditangkap atas tuduhan membocorkan rahasia negara. Rahasia yang dimaksud adalah pembantaian dan persekusi terhadap etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine. Pengadilan kemudian menyatakan mereka bersalah pada bulan September dan menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara.
Pemenjaraan kedua jurnalis itu membuat Myanmar panen kecaman dari dunia internasional. Reuters pun tak berhenti-henti mengupayakan pembebasan keduanya.
Wa Lone dan Kway Soe Oo akhirnya bebas karena mendapat remisi dari Presiden Win Myint. Sudah menjadi kebiasaan di Myanmar untuk membebaskan tahanan menjelang perayaan tahun baru tradisional mereka, yang kali ini akan jatuh pada 17 April mendatang. (rmol)
Setelah 500 hari mendekam di balik jeruji besi, dua wartawan Reuters yang ditahan pemerintah Myanmar akhirnya menghirup udara bebas, Selasa (7/5).
Redaktur & Reporter : Adil
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand
- Junta Berlakukan Wajib Militer, Warga Sipil Myanmar Dalam Bahaya
- 3 Hari Hilang, WNA Myanmar Ditemukan Tewas di Sungai Barito
- Menlu Retno: Demokrasi di Myanmar Kunci Penyelesaian Isu Rohingya