Myanmar Belajar Special Economic Zone ke BP Batam
Sebahagian besar mata pencaharian penduduknya adalah nelayan dan seiring dengan perkembangan waktu, jumlah penduduk Pulau Batam saat ini mencapai lebih dari 1,2 juta jiwa.
Dengan letaknya yang strategis, berdekatan dengan Negara Singapura dan Malaysia, pemerintah pusat melihat sebuah peluang emas pengembangan Pulau Batam, yaitu dengan melakukan pengembangan di wilayah tersebut sebagai kawasan industri dan investasi.
"Keterbatasan lahan di Singapura tentunya akan memberikan dampak yang signifikan bagi Pulau Batam dan juga Indonesia,” kata Purnomo dalam penjelasannya.
Delegasi Thilawa SEZ pada kesepatan tersebut juga menanyakan mengenai pengelolaan lahan, SDM yang dimiliki oleh BP Batam, aplikasi prosedur investasi, pengembangan infrastruktur, dan prosedur ekspor dan impor.
Delegasi Thilawa SEZ juga melakukan peninjauan fasilitas pelabuhan Batu Ampar BP Batam dan sejumlah kawasan industri di Batam. (ray/mta/jpnn)
BATAMKOTA - Pemerintah Myanmar ingin melakukan pengembangan wilayah Special Economic Zone (SEZ) di negaranya. Melalui Thilawa SEZ didampingi Japan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025