Myanmar Makin Kacau, Tingkat Kematian Mengerikan, Jokowi Cs Jangan Sibuk Main Golf Dong!
jpnn.com, YANGON - Sudah setahun lebih sejak Presiden Jokowi serta delapan pemimpin negara ASEAN lain bertemu di Jakarta dan menetapkan Konsensus 5 Poin untuk penyelesaian krisis Myanmar.
Namun, sampai sekarang, belum ada satu poin pun dijalankan junta militer yang berkuasa di Burma.
Kini, isu Myanmar kembali dibahas para pemimpin ASEAN dalam KTT yang tengah berlangsung di Phnom Phen, Kamboja.
Sementara itu, situasi di Myanmar terus bertambah buruk.
Frustrasi karena tak kunjung berhasil mengukuhkan kekuasaan, junta yang dipimpin Jenderal Senior Min Aung Hlaing jadi makin brutal, menurut laporan Al Jazeera, Kamis (10/11).
Militer memulai kembali eksekusi politik, membakar habis desa-desa dan mengebom rumah sakit, sekolah, bahkan pertunjukan musik di area terbuka.
The Armed Conflict Location and Event Data Project (ACLED), sebuah kelompok pemetaan krisis global, memperkirakan bahwa sekitar 27.683 orang telah tewas akibat kekerasan politik di Myanmar sejak militer mengkudeta pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari tahun lalu.
Hanya di Ukraina, di mana Rusia melancarkan invasi berdarah pada 24 Februari, tingkat kematian lebih tinggi.
Tingkat kematian akibat kekerasan politik di Myanmar hampir mendekati invasi Rusia ke Ukraina. Jokowi Cs dituntut tegas
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan