Myanmar Neraka Wartawan: 115 Ditangkap Sejak Kudeta, 3 Meninggal Dunia
jpnn.com, LONDON - Militer Myanmar menangkap tiga orang yang bekerja untuk portal berita independen Dawei Watch, seorang editor di penerbitan itu mengatakan pada Kamis.
Peristiwa itu merupakan penahanan terbaru dalam tindakan keras yang dilancarkan militer terhadap media sejak kudeta tahun lalu.
Moe Myint, seorang jurnalis berusia 35 tahun dan ibu dari tiga anak, ditahan pada Selasa (18/1) di Dawei, sebuah kota di Myanmar selatan, kata editor itu, yang meminta untuk tidak disebut namanya karena kepekaan masalah ini.
Jurnalis lain, Ko Zaw, 38 tahun, dan Thar Gyi, seorang perancang visual media digital berusia 21 tahun di penerbitan tersebut, ditangkap pada Rabu (19/1).
"Mereka saat ini ditahan di kantor polisi di Dawei dan alasan penangkapan mereka masih belum diketahui," kata editor itu, yang menyerukan agar mereka segera dibebaskan.
Seorang juru bicara junta militer yang berkuasa tidak menanggapi permintaan komentar.
Junta sebelumnya mengatakan pihaknya menghormati peran media tapi tidak akan membiarkan pelaporan yang dianggapnya salah atau mungkin akan menyebabkan kerusuhan publik.
Militer Myanmar sejak kudeta 1 Februari telah mencabut izin media, memberlakukan pembatasan pada internet dan siaran satelit, serta menangkap puluhan wartawan.
Militer Myanmar sejak kudeta 1 Februari telah mencabut izin media, memberlakukan pembatasan pada internet dan siaran satelit, serta menangkap ratusan wartawan.
- Wartawan Jatuh Terjengkang Ditarik Ajudan Nana Sudjana
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand
- Junta Berlakukan Wajib Militer, Warga Sipil Myanmar Dalam Bahaya
- 3 Hari Hilang, WNA Myanmar Ditemukan Tewas di Sungai Barito