Myanmar Rapat Parlemen setelah 20 Tahun
Selasa, 01 Februari 2011 – 12:43 WIB
NAYPYITAW - Myanmar membuka parlemennya untuk kali pertama sejak 20 tahun kemarin (31/1). Sebuah momen bersejarah yang diiringi optimisme para legislator oposisi, meski semua proses masih dibayangi cengkeraman militer. Sorenya, anggota parlemen dari kedua kamar melakukan pertemuan untuk memilih pimpinan. Dr Khin Shwe dari partai pendukung junta, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan, menyatakan bahwa rapat telah berhasil memilih pimpinan parlemen.
Militer dan sekutu politiknya menguasai 80 persen kursi di dua kamar parlemen. Kenyataan itu memastikan kontrol militer terhadap roda pemerintahan seperti yang terjadi sejak kudeta militer pada 1962. Saat itu parlemen yang dipilih secara demokratis digulingkan. Parlemen dengan sistem satu partai di bawah kekuasaan Jenderal Ne Win dihapuskan pada 1988, setelah militer berhasil menumpas gerakan prodemokrasi.
Baca Juga:
Seperti dilansir Associated Press, 440 kursi di majelis rendah (kongres) dan 224 kursi di majelis tinggi (senat) dibuka secara berturut-turut mulai pukul 08.55 di sebuah bangunan gedung baru di ibu kota, Naypyitaw. Selain itu, 14 parlemen lokal atau DPRD yang para anggotanya juga terpilih pada pemilu November 2010, dibuka pada waktu bersamaan.
Baca Juga:
NAYPYITAW - Myanmar membuka parlemennya untuk kali pertama sejak 20 tahun kemarin (31/1). Sebuah momen bersejarah yang diiringi optimisme para legislator
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan