Myanmar Tancap Gas Bangun RS Darurat Corona
Kepala Menteri Yangon Phyo Min Thein mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di media pemerintah pada Rabu bahwa ia berharap wabah itu dapat dikendalikan dalam waktu tiga minggu.
Dia mengatakan masih ada ratusan tempat di pusat karantina yang dikelola pemerintah, tempat terduga kasus dan orang-orang yang pernah kontak dengan kasus positif dikirim.
Beberapa orang di pusat kesehatan mengeluhkan kondisi yang buruk, termasuk soal pasien-pasien COVID-19 dipaksa dirawat di dalam kamar yang sama dengan mereka yang belum dinyatakan positif corona.
Pwint Thiri San, 23, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa ia mengalami gejala ringan tetapi dia khawatir apakah akan menerima perawatan yang memadai jika gejalanya semakin parah.
Beberapa kamar tidak memiliki air bersih, katanya, dan dia tidak melihat satu pun petugas medis.
Dia dan pasien lain, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan seorang wanita di gedung itu meninggal pada Selasa setelah kesulitan bernapas.
Mereka mengatakan tetangganya harus menelepon untuk mendapatkan perhatian relawan yang membantu menjalankan pusat tersebut.
Reuters tidak dapat mengonfirmasi pernyataan tersebut secara independen. Poe Poe, manajer lokasi mengatakan melalui telepon dia tidak diizinkan menjawab pertanyaan.
Otoritas Myanmar bergegas membangun rumah sakit lapangan di Yangon, untuk mengatasi lonjakan infeksi virus corona
- 7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Junta Terapkan Wajib Militer, Kaum Muda Myanmar Pilih Kabur ke Thailand
- Junta Berlakukan Wajib Militer, Warga Sipil Myanmar Dalam Bahaya
- 3 Hari Hilang, WNA Myanmar Ditemukan Tewas di Sungai Barito
- Menlu Retno: Demokrasi di Myanmar Kunci Penyelesaian Isu Rohingya