Myanmar Tetapkan Status Darurat
20 Orang Tewas
Sabtu, 23 Maret 2013 – 08:23 WIB
MEIKTILA--Kerusuhan di Kota Meiktila, Provinsi Mandalay, Myanmar, meluas. Jumat (22/3) pemerintah memberlakukan status darurat di kota berpenduduk sekitar 80 ribu jiwa itu. Tetapi, aksi saling serang tetap berlanjut. Korban pun kian banyak. Sedikitnya, 20 orang tewas sejak kerusuhan pecah Rabu (20/3).
Dari ibu kota Myanmar, Kota Naypyidaw, Presiden Thein Sein mendeklarasikan status darurat untuk Meiktila. Itu dilakukan setelah kerusuhan yang sudah berlangsung tiga hari tersebut merenggut tidak kurang dari 20 orang. Selain itu, bentrokan berdarah yang diwarnai dengan pembakaran rumah dan masjid tersebut juga memaksa sedikitnya 6.000 warga mengungsi.
Dengan memberlakukan status darurat di kota yang menjadi markas Angkatan Udara (AU) Myanmar tersebut, pemerintah Sein berhak mengambil alih kendali keamanan. Kemarin pemerintah mengerahkan sejumlah besar personel militer ke Meiktila. "Mulai sekarang, militerlah yang akan menjalankan fungsi administrasi kota," papar pemimpin 67 tahun tersebut.
Sein menetapkan status darurat di Meiktila setelah upaya pemerintah setempat untuk meredam gejolak dengan memberlakukan jam malam pada Rabu lalu gagal. Korban tewas yang semula dilaporkan berjumlah sepuluh orang pun meningkat menjadi 20 orang. Kerusuhan sektarian yang melanda Negara Bagian Rakhine pertengahan tahun lalu pun langsung membayangi warga Myanmar.
MEIKTILA--Kerusuhan di Kota Meiktila, Provinsi Mandalay, Myanmar, meluas. Jumat (22/3) pemerintah memberlakukan status darurat di kota berpenduduk
BERITA TERKAIT
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah