Nadal Kembali ke Puncak Kekuasaan

Nadal Kembali ke Puncak Kekuasaan
Rafael Nadal. Getty Images
Tapi, dia baru bisa benar-benar di puncak saat lolos ke final Tiongkok Terbuka pada September lalu. Meskipun kalah melawan Djokovic, Nadal justru menjadi yang terbaik di antara petenis dunia. "Ini adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam karir saya. Comeback menjadi nomor satu setelah tiga musim. Ini sesuatu yang sulit di olahraga seperti ini. Apalagi saya sempat cedera panjang," katanya.

    

Dari tiga grand slam tahun ini, dua di antaranya direbut Nadal. Yakni Amerika Serikat (AS) Terbuka dan Prancis Terbuka. Satu-satunya gelar yang lolos adalah Wimbledon di mana dia terpeleset di babak awal. Tapi, dia membayarnya dengan memenangi lima gelar ATP World Tour Masters 1000 dan tak terkalahkan di hard courts (26-0) hingga kalah oleh Djokovic di final Tiongkok Terbuka.

    

Nadal sejatinya tak kepikiran menjadi nomor satu.  Tapi, setelah memenangi AS Terbuka, gairah di dalam diri petenis 27 tahun itu pun menyeruak. "Setelah memenangi itu semua, saya merasakan bahwa aku harus berada di sana," katanya.

    

"Tapi pada saat yang sama saya juga merasakan kegagalan. Saya gagal total di Australia, Miami, Wimbledon. Dan banyak kegagalan-kegagalan. Ini adalah upaya luar biasa karena saya berhadapan dengan pesaing yang luar biasa. Itulah yang membuat peringkat satu ini sangat sangat spesial," katanya. (aga)
Berita Selanjutnya:
Kalkulasi Juara MotoGP

LONDON - Setahun lalu, tak bisa membayangkan Rafael Nadal bisa kembali menjadi petenis top dunia. Bergulat dengan cedera lutut parah, banyak yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News