Nadiem Akui Masalah Guru Honorer Muncul Karena Pemerintah Belum Bisa Kejar Target
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengakui munculnya masalah guru honorer karena pemerintah belum bisa memenuhi kekurangan tenaga pendidik di Indonesia.
Dia menyebutkan, setiap tahunnya puluhan guru PNS pensiun.
Namun, tidak diimbangi dengan rekrutmen guru baru.
Alhasil, banyak kepala sekolah yang merekrut guru honorer untuk menutupi kekurangan tersebut.
Hal inilah menurut Nadiem yang menjadi target Merdeka Belajar, di mana salah satunya menyasar pada peningkatan kualitas guru.
"Regenerasi guru baru harus tepat profilnya. Apalagi banyak guru-guru PNS yang pensiun tiap tahun. Munculnya masalah guru honorer karena kami belum bisa mengejar target jumlah kebutuhan guru di seluruh daerah," kata Mendikbud Nadiem dalam rapat kerja Komisi X DPR RI secara virtual, Senin (22/6).
Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim, Kemendikbud harus mencari dan menemukan solusi bagaimana menuntaskan masalah masalah tenaga pendidik yang saat ini lebih dari 60 persen berstatus non-PNS.
Gelombang guru pensiun yang makin besar dari tahun ke tahun juga menjadi ancaman serius akan ketersediaan tenaga pendidik Indonesia.
Mendikbud Nadiem Makarim bicara soal masalah guru honorer saat rapat kerja dengan DPR.
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua
- Honorer Non-Database BKN TMS Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Minta Kesempatan Kedua
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap