Nadiem Makarim Anak Emas Jokowi? Simak Pernyataan Komisi X
jpnn.com, JAKARTA - Rumor Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim merupakan kesayangan Presiden Joko Widodo sepertinya bukan isapan jempol.
Ketika banyak pakar, pengamat, tokoh, politikus, organisasi profesi, ormas menyorot satu tahun kinerja Nadiem, namanya tidak ada dalam gerbong reshuffle kabinet.
Mantan bos Gojek ini tetap didapuk memimpin kementerian yang mengelola dana Rp 81,5 triliun dari total anggaran pendidikan Rp 550 triliun.
Setahun menjadi mendikbud, permintaan Nadiem Makarim seperti pemberian bantuan kuota internet untuk pendidik dan peserta didik selama pembelajaran jarak jauh (PJJ), peningkatan dana BOS, pemberian bantuan subsidi upah (BSU) untuk guru honorer dan tenaga kependidikan, direstui presiden.
Termasuk soal rekrutmen sejuta guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), dan program lainnya juga disetujui presiden.
Dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbud Nadiem Makarim pada Rabu, 20 Januari 2021, masalah itu sempat disinggung salah seorang anggota dewan.
Rapat ini membahas program prioritas pendidikan, di antaranya realisasi APBN Kemendikbud tahun anggaran (TA) 2020, persiapan program dan anggaran Kemendikbud TA 2021, serta isu-isu strategis lainnya seperti asesmen nasional, persiapan pembelajaran tatap muka, serta BSU pendidik dan tenaga kependidikan. Selain itu, dibahas pula perkembangan penyusunan Revisi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
“Alhamdulillah, TA 2020 kami bisa merealisasikan 91,61 persen,” terang Pelaksana tugas (plt.) Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’im
Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah meminta Nadiem Makarim memastikan ulang apakah benar anggaran kemendikbud tidak dipotong meski mereka tahu Nadiem sangat spesial bagi Jokowi
- Waka MPR: Program Wajib Belajar 13 Tahun Harus Diwujudkan
- Aksi Indonesia Gelap Dinilai Tidak Berdasar, Anggaran Pendidikan Hingga Honorer Aman
- Mahasiswa Tolak Potongan Anggaran Pendidikan hingga RUU Kejaksaan, Polri & TNI
- Tak Ada Efisiensi Anggaran, Istana Klaim Prabowo Prioritaskan Pendidikan
- Istana Bantah Anggaran Pendidikan Kena Efisiensi, KIP & Beasiswa Tak Terdampak
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara