Nadiem Makarim Meluncurkan Sekolah Penggerak, Pak Tito Langsung Keluarkan Instruksi untuk Pemda

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim meluncurkan merdeka belajar episode 7: program sekolah penggerak.
Dia mengatakan, program sekolah penggerak merupakan katalis untuk mewujudkan visi reformasi pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik melalui enam profil pelajar Pancasila.
“Program ini dirancang untuk mendapatkan pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global,” ujar Mendikbud dalam peluncuran secara daring, Senin (1/2).
Secara umum, program sekolah penggerak fokus pada pengembangan SDM sekolah, mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah. Kualitas siswa diukur melalui pencapaian hasil belajar di atas level yang diharapkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan.
“Melalui pembelajaran yang berpusat pada murid, kita akan ciptakan perencanaan program dan anggaran yang berbasis pada refleksi diri, refleksi guru, sehingga terjadi perbaikan pada pembelajaran dan sekolah melakukan pengimbasan,” tutur Nadiem.
Pada kesempatan sama Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri), Muhammad Hudori mewakili Mendagri mendukung program sekolah penggerak. Ada empat instruksi Kemendagri terhadap pemda, yaitu:
1. Pemda segera memahami konsep program sekolah penggerak secara menyeluruh.
2. Membuat kebijakan daerah sebagai tindak lanjut untuk mendukung program sekolah penggerak berpedoman pada norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) yang ditetapkan Kemendikbud.
Mendikbud Nadiem Makarim meluncurkan program sekolah penggerak dan didukung Kemendagri yang memberikan 4 instruksi untuk pemda
- Surat Terbaru Kemendagri soal Gaji Bikin Guru PNS & PPPK Daerah Gembira
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Mendagri Tito Ungkap Alasan Mundurnya Jadwal Pelantikan Kepala Daerah
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
- Pemerintah Daerah Ikut Patungan Rp 5 Triliun untuk Membiayai Makan Bergizi Gratis
- Bina Pemdes Kemendagri Gelar Village Expo & Sabisa Untuk Peringati Hari Desa