Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Bisa jadi Terobosan Pendidikan yang Layak

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) terus menghadirkan terobosan Merdeka Belajar dan memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.
Berkat dukungan berbagai pihak, hingga saat ini ada 19 episode Merdeka Belajar yang menyentuh berbagai aspek transformasi pendidikan.
Hal tersebut untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia merasakan kemerdekaan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
“Semua dari kita mendapatkan hak akan pendidikan yang berkualitas. Itulah tujuan dari Merdeka Belajar yang sekarang menjadi gerakan kita bersama,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, Jumat (13/5).
Sebagai terobosan pertama yang dinilai paling esensial, karena berhubungan langsung dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, yaitu Asesmen Nasional, Kurikulum Merdeka, dan Rapor Pendidikan.
Selain itu, kata dia, bantuan pembiayaan pendidikan seperti dana BOS juga turut menjadi perhatian.
“Dengan terobosan tersebut, pembelajaran di sekolah sekarang lebih terfokus pada hal-hal yang esensial, yaitu kemampuan literasi, numerasi dan penguatan karakter, sehingga jauh lebih relevan,” tekan Mendikbudristek.
Dia menjelaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka merupakan sebuah tawaran atau opsi.
Kemendikburistek terus menghadirkan terobosan Merdeka Belajar dan memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.
- Wakil Ketua MPR Dorong Kolaborasi untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Terus Diperkuat
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- Waketum PKB Sebut Tagar #KaburAjaDulu Harus Direspons dengan Bijaksana
- Mendiktisaintek Satryo Bakal Di-Reshuffle, Akibat Demo Indonesia Gelap ?
- Kritisi Surat Edaran Pemotongan Dana BOS Madrasah, HNW: Tidak Sejalan dengan Inpres
- Pegiat Pendidikan: Perempuan Pekerja Ekonomi Kreatif Harus Berdaya Saing Tinggi