Nadiem Makarim Suarakan Gotong Royong & Merdeka Belajar di Pertemuan G20
”Kemendikbudristek melakukan banyak terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya seperti platform Merdeka Mengajar," ujarnya.
Tidak seperti pandangan umum yang fokus pada aplikasi belajar daring, platform yang dirancang Kemendikbudristek berfokus untuk memberdayakan dan mendukung kepala sekolah serta guru untuk memaksimalkan potensi mereka.
Selain itu, Nadiem juga menjelaskan platform SIPLah sebagai lokapasar yang membantu sekolah mendapatkan kebutuhannya secara efisien.
Kemudian ada platform Kedaireka yang menghubungkan dunia usaha dan dunia industri, serta berbagai organisasi dengan perguruan tinggi untuk berkolaborasi menghadirkan pendidikan yang lebih relevan.
Selanjutnya terkait agenda prioritas ketiga, yakni solidaritas dan kemitraan, Nadiem menjelaskan kepada delegasi EdWG G20 terkait program organisasi penggerak dan dana padanan sebagai transformasi pendanaan pendidikan tinggi yang mengedepankan kerja sama lintas sektor dalam peningkatan mutu pendidikan.
Nadiem juga menjelaskan berbagai terobosan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang menjadi basis agenda prioritas keempat, yaitu masa depan dunia kerja pascapandemi Covid-19.
Melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa didorong untuk belajar di luar kelas dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.
“Indonesia melihat ke masa depan, kami melompat ke arah masa depan, dan kami tidak ingin hanya mengejar ketertinggalan,” tegas Nadiem. (esy/jpnn)
Mendikbudristek Nadiem Makarim menyuarakan soal gotong royong dan merdeka belajar dalam pertemuan G20.
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Mesyia Muhammad
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5