Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta

Sukses Jadikan Tukang Ojek sebagai Office Boy-nya Semua Orang

Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta
Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta
Selanjutnya, dia membuat sistem call center. Lewat call center itulah pemesanan ojek tidak dibatasi ruang dan waktu. Konsumen bisa menghubungi si tukang ojek dari Go-Jek lewat berbagai media. "Konsumen bisa memesan ojek lewat ponsel, BlackBerry Messenger, hingga Yahoo Messenger," tuturnya.

Ketika mendirikan Go-Jek, Nadime dibantu dua sahabatnya, yakni Bryan dan Micky. Tiga orang sekawan tersebut mengumpulkan uang pribadinya untuk membentuk call center. Sayang, jika ditanya mengenai starting capital atau modal awal, Nadime tidak bersedia menyebutkan besaran nominalnya.

"Yang paling penting bagi saya adalah kekompakan kami bertiga untuk saling melengkapi. Misalnya, Bryan sangat ahli dalam hal finance. Dia pun memberikan masukan mengenai keuangan. Sedangkan Micky sangat jago dalam hal desain web," tutur Nadime yang juga hobi membaca buku-buku nonfiksi itu. Dia melanjutkan, melalui kombinasi tersebut, pada pertengahan 2010, dikerjakanlah proyek pendirian Go-Jek. Barulah pada Februari 2011 Go-Jek resmi beroperasi.

Langkah awal yang dilakukan Nadime ialah menanamkan kepercayaan kepada para konsumen atau calon konsumen terhadap para tukang ojeknya. Nadime sangat memercayai teori bahwa persepsi branding harus dibangun dengan sempurna pada suatu bisnis. "Brand perseption itu sangat berdampak besar. Apalagi untuk suatu bisnis yang masih awal dibangun. Upaya kami membangun itu adalah lewat pelatihan SDM (sumber daya manusia) hingga memberikan uniform atau seragam," ungkapnya.

Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), sebuah ajang kompetisi kewirausahaan, telah memilih Go-Jek sebagai juara pertama. Itu adalah bisnis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News