Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta
Sukses Jadikan Tukang Ojek sebagai Office Boy-nya Semua Orang
Jumat, 29 Juli 2011 – 11:33 WIB
Nadime menuturkan, dari upaya branding secara profesional itu, secara otomatis memunculkan trust dari para pekerjanya. Bahkan, karena memakai seragam, sikap tukang ojek juga berubah dengan sendirinya. Si tukang ojek juga lebih lihai men-handling pelanggan. Alhasil, order dari konsumen juga berkembang. Order tidak hanya datang dari tempat mangkal, tetapi berkembang seperti menjadi jasa kurir.
"Ada orang yang ketinggalan charger ponselnya saja juga menggunakan jasa kami. Kami juga mengantarkan makanan, undangan, dokumen penting, hingga konsep belanja. Jadi, sekarang tukang ojek Go-Jek membelanjakan apa pun yang dibutuhkan konsumen," terangnya.
Nadime juga berhasil mengubah mindset dari sisi kostumer. Yakni, tukang ojek bisa menjadi office boy semua orang. Tidak hanya company atau korporasi saja yang memiliki office boy. Tapi, lewat Go-Jek, segmen rumah tangga juga bisa dilayani dan di mana pun saat dibutuhkan. Tentunya hal itu memang didukung oleh ketersediaaan driver yang dimiliki Go-Jek. Jumlah driver Go-Jek saat ini 200 orang dan terdiri atas 80 pangkalan di Jakarta.
"Kami mengunggulkan servis cepat, rata-rata dalam 15 menit sudah sampai tujuan," ujarnya. Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan penambahan jumlah tukang ojek Go-Jek menjadi 400. Nadime pun memproyeksi untuk lebih ekspansif sehingga ojeknya berjumlah ribuan pada beberapa tahun ke depan. Saat ini Go-Jek memang masih fokus di daerah Jakarta. "Kami fokus dulu. Ke depan ingin memperlebar sayap usaha ke Jatim, khususnya Surabaya, mengingat jumlah permintaan yang besar," terangnya.
Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), sebuah ajang kompetisi kewirausahaan, telah memilih Go-Jek sebagai juara pertama. Itu adalah bisnis
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala