Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta
Sukses Jadikan Tukang Ojek sebagai Office Boy-nya Semua Orang
Jumat, 29 Juli 2011 – 11:33 WIB
Dari segi konsumen, Go-Jek juga agresif untuk menyasar pangsa pasar. Tidak hanya segmen rumah tangga, namun juga korporasi. "Justru kontribusi terbesar kami datang dari market korporasi. Mulai ibu-ibu penjual lumpia hingga perusahaan nasional dan multinasional," paparnya.
Dia melanjutkan, hingga semester pertama 2011, Go-Jek memiliki 25 pelanggan korporasi dan 550 konsumen yang existing. Jumlah konsumen yang loyal tersebut naik 120 persen dibandingkan triwulan pertama 2011. Ordernya pun setiap hari mencapai 50?60 dengan minimal pembayaran Rp 15 ribu.
Go-Jek juga tersistem dengan baik dalam hal pembayarannya. Yakni, dipatok tarif flat sesuai dengan jarak yang ditempuh. "Kami juga transparan untuk harga per kilometernya. Meterannya ada di call center. Supaya transparan, kami kirim satu SMS ke driver dan satu SMS ke konsumen. Tapi, tetap membutuhkan kejujuran dari dua pihak tersebut," ujarnya.
Nadime mengatakan, tidak ada batasan yang ketat untuk menjadi tukang ojek di Go-Jek. Modalnya hanya sepeda motor. Sedangkan perlengkapan seperti helm dan seragam difasilitasi Go-Jek.
Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), sebuah ajang kompetisi kewirausahaan, telah memilih Go-Jek sebagai juara pertama. Itu adalah bisnis
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala