Nadine Angerer, Pesepak Bola Putri Terbaik Dunia 2013
Dua Penalti Jadi Kunci
Raihan Angerer paling signifikan tahun lalu sudah pasti adalah keberhasilannya memimpin rekan-rekannya di Die Nationalelf -sebutan timnas putri Jerman- memenangi Euro 2013 Juli lalu di Swedia. Itulah gelar keenam beruntun Die Nationalelf dan kedelapan secara keseluruhan.
Di final melawan Norwegia, Angerer tampil heroik dengan menggagalkan dua penalti lawan yang dieksekusi Trine Ronning and Solveig Gulbranson. Jerman pun menang 1-0, meski tampil di turnamen tersebut dengan mayoritas pemain muda dari timnas U-20 mereka.
"Saya bukan pahlawan satu-satunya. Sebab, kami punya tim yang sangat bagus. Dengan Saskia Bartusiak, Annike Krahn, dan Celia Okoyno da Mbabi, kami punya pilar yang solid," kata Angerer.
Dia boleh merendah. Tapi, sebagai kapten dan pemain paling senior, perannya jelas sangat signifikan. Dialah yang memompa motivasi rekan-rekan mudanya bahwa, tanpa kehadiran enam pemain senior yang cedera sebelum turnamen, Die Nationalelf masih bisa berjaya.
Padahal, baru pada 2013-lah Angerer dipercaya pelatih Silvia Neid sebagai kapten Die Nationalelf. Mantan kiper Bayern Muenchen itu juga sebenarnya baru mendapat tempat utama di timnas putri Jerman mulai 2007.
Dalam empat turnamen besar sebelum tahun itu, Angerer hanya menjadi cadangan Silke Rottenburg tanpa pernah sekalipun turun ke lapangan. Cedera lutut yang dialami Rottenburg-lah yang akhirnya menjadi blessing in disguise bagi dia.
Dalam ajang pertama ketika dia dipercaya sebagai penjaga gawang nomor satu, Piala Dunia Putri 2007, Angerer langsung unjuk kemampuan. Refleks, timing, dan kemampuannya mengorganisasi pertahanan serta membaca serangan lawan sangat prima.
Di final melawan Brasil, seperti juga di partai puncak Euro 2013, kiper yang telah memenangi Piala Jerman, Bundesliga, dan tiga kali merebut perunggu Olimpiade tersebut juga sukses menggagalkan penalti. Kala itu penendangnya adalah Marta.
Keegemilangan di Euro 2013 membuat Nadine Angerer unggul mutlak atas Abby Wambach dan Marta. Pada usia yang sudah 35 tahun, dia tetap berambisi tampil
- Proliga 2025: Elena Samoilenko Jadi Korban Perdana, Digantikan Seniornya dari Rusia
- IBL 2025: Prawira Bandung Susah Payah Raih Kemenangan Kedua, Pacific Caesar Bertekuk Lutut
- Hangtuah Jakarta Revans Lawan Bali United di Laga Perdana IBL 2025
- Jens Raven: Tujuan Kami Sebenarnya Adalah Piala Dunia
- India Open 2025: Jonatan Christie Mencoba Menebus Kesalahan
- Rachmat Irianto Mengalami Cedera Serius, Dokter Persib: Kondisi Lapangan Tak Rata