Nafisah Ahmad Shahab, 10 dari 12 Anaknya Jadi Dokter
Kamis, 23 Desember 2010 – 06:36 WIB
Kendati merasa bahwa tugas yang diemban sebagai ibu sudah tuntas, Nafisah masih bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. Namun, tanggung jawab tersebut sekarang berbeda dengan yang diembannya saat buah hatinya masih anak-anak. Kini dia cenderung hanya mengamati anak-anak dan cucu-cucunya. Apalagi, perempuan berjilbab itu tinggal dengan anak-anaknya, yang sebagian besar berkediaman di Cibubur, Depok.
Kalaupun ada persoalan dalam keluarga, anak-anak itu biasanya mendatangi Nafisah untuk curhat. Yang bertempat tinggal dekat langsung datang, sedangkan yang jauh menyempatkan diri untuk menelepon. Nafisah dengan telaten akan mendengarkan keluh kesah mereka. Tapi, perempuan murah senyum itu enggan mendikte anak-anaknya. “Mereka kan sudah dewasa,” katanya, lantas tersenyum.
Kini Nafisah melewati hari-hari dengan mengasuh cucu-cucunya. Saat dikunjungi Jawa Pos (grup Batam Pos) awal tahun lalu, dia memiliki 30 cucu. Sekarang cucu Nafisah sudah 32 anak. “Saya ingat semua nama lengkapnya,” ujarnya.
Kebahagiaan terbesar Nafisah tidak hanya disebabkan mereka telah menjadi dokter, tapi juga anak-anaknya menikmati profesi itu. Dia juga sayang pada dua anaknya yang tidak menjadi dokter. “Jadi dokter atau tidak, mereka anak saya. Yang penting mereka bahagia, saya sudah senang,” tuturnya dengan kalem. (***)
Membesarkan anak hingga menjadi mandiri bukan pekerjaan mudah. Namun jika dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, maka hasilnya akan luar biasa.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408