Nafisah Ahmad Zen Shahab, Ibu yang Sepuluh Anaknya Jadi Dokter
Berkat Provokasi si Sulung Setiap Mudik Lebaran
Sabtu, 24 April 2010 – 12:38 WIB
Karena itu, Alwi mendidik semua anaknya untuk belajar keras. Semua fasilitas yang berhubungan dengan pendidikan dia penuhi. Mulai buku hingga peralatan sekolah. "Abah itu dulu, anak-anak pagi minta, sore sudah ada," kata Isa mengenang almarhum sang ayah yang meninggal pada 1996 itu.
Ide untuk ramai-ramai kuliah di kedokteran datang dari si sulung, Idrus Alwi. Dia adalah orang pertama dalam keluarga yang kuliah di kedokteran. Saat itu dia kuliah di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Tiap mudik Lebaran, Idrus bercerita panjang lebar tentang asyiknya kuliah di kedokteran kepada saudara-saudaranya. Mereka pun tergiur. Sejak saat itu target utama adik-adik Idrus setelah lulus sekolah hanya satu: kuliah kedokteran. "Kampusnya boleh di mana saja. Pokoknya negeri. Soalnya, kuliah dokter kan mahal," ujar Isa.
Gayung bersambut. Keinginan itu diamini oleh Alwi. Apalagi, profesi dokter merupakan jasa yang selalu dibutuhkan masyarakat. Lulusan fakultas kedokteran tak bakal nganggur.
Menurut Nafisah, membesarkan 12 anak susah-susah gampang. Disiplin harus ketat. Suaminya, Alwi, kata Nafisah, memberlakukan aturan bahwa seluruh anak harus pulang setiap Magrib. Apa pun alasannya, tidak ada yang boleh keluar rumah bablas hingga Isya. "Kecuali ada undangan yang benar-benar nggak bisa ditunda," kata Nafisah.
NAFISAH Ahmad Shahab barangkali bisa disebut sebagai supermom. Di antara 12 anak hasil pernikahannya dengan almarhum Alwi Idrus Shahab, sepuluh orang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408