Nah Lho, Dinas Pariwisata Kaltara Sambut Turis Tiongkok dengan Water Canon

“Apalagi, rencananya mereka menginap semalam di Tarakan. Lalu, keesokannya berangkat ke Derawan. Jadi, momen seperti itu harus dimanfaatkan oleh jasa industri wisata yang ada di Tarakan,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah bekerja sama dengan beberapa pihak terkait agar pelayanan bisa maksimal.
Di antaranya, dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Association of Indonesian Tours and Travel Agencies/ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), dan Pemerintah Kota Tarakan.
Menurut Haerani, pelayanan yang maksimal memang harus dilakukan agar turis asal Tiongkok itu terkesan.
Dengan begitu, para wisatawan tersebut akan berkunjung lagi dan memberi tahu travelista lainnya agar tak ragu pelesiran ke Kaltara.
“Jadi, kami harapkan pelaku industri pariwisata di Kaltara dapat menyediakan objek-objek wisata andalan dan harus siap menjamu turis-turis asing itu,” tambahnya.
Menurut Haerani, ratusan turis Tiongkok itu bisa menikmati beberapa objek wisata di Kaltara.
Antara lain, Museum Perang Dunia II, situs lahan perminyakan Pertamina, hutan mangrove, dan rumah adat.
Dinas Pariwisata Kalimantan Utara (Kaltara) tak mau membuang kesempatan emas terkait kedatangan ratusan turis asal Guangzhou, Tiongkok pada 21 Juli
- Ambil Alih 99% Saham CKBD, CBDK Hadirkan Hotel Bintang 5 di Kawasan NICE
- Kuku Bima Meluncurkan Iklan Pariwisata, Perkenalkan Labuan Bajo ke Mancanegara
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Legislator PDIP Sebut Bandara Buleleng Bakal Memperberat 'Overtourism' di Bali
- BPOLBF Perkuat Sinergi Melalui Industry Call Bersama Pelaku Pariwisata Labuan Bajo
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya