Nah Lho.... DPD RI Minta Jokowi Batalkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPD RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta AM Fatwa mengatakan pengalihan megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang semula akan dikerjakan oleh Jepang kepada China menimbulkan masalah baru antara Indonesia dengan Jepang.
Hal tersebut dikatakan AM Fatwa saat rapat paripurna luar biasa DPD RI dengan pemerintah terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang diwakili oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, dipimpin Ketua DPD RI, Irman Gusman, di Gedung Nusantara IV, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (29/1).
"Saudari Menteri BUMN, pengalihan pembangunan megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang semula akan dikerjakan oleh Jepang kepada China ini telah menimbulkan masalah baru bagi hubungan Indonesia dengan Jepang," kata AM Fatwa.
Apalagi setelah publik tahu bahwa di balik pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini ternyata ada bisnis properti terselubung di sepanjang jalur kereta yang sebelumnya tidak dijelaskan kepada masyarakat.
"Ini akan merubah ekosistem tanpa kajian yang lebih mendalam terlebih dahulu," tegas AM Fatwa.
Karena itu imbuhnya, DPD RI lebih dalam posisi mendukung Presiden Joko Widodo meninjau ulang megaproyek ini dan mencabut Keppresnya.
"Harus ada kajian yang lebih mendalam terlebih dahulu, agar megaproyek ini tidak membawa masalah dan bencana di masa datang," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPD RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta AM Fatwa mengatakan pengalihan megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang semula akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran