Nah, Politikus PKS Tuding Pemerintah Justru Memicu Hoax
jpnn.com - jpnn.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta menuding pemerintah justru menjadi pemicu dalam tersebarnya informasi palsu alias hoax. Menurutnya, pemerintah justru tak satu suara dalam berbagai isu.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mencontohkan soal informasi tentang jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok. Sukamta menyebut pemerintah tak satu suara karena empat pejabat yang berwenang soal masuknya TKI ternyata tak punya data yang sama.
Akibatnya, masyarakat pun bereaksi. “Akhirnya, pasti ada yang bohong. Di antara empat pihak yang menyampaikan data berbeda, tentu ada yang bohong dan satu yang benar,” kata Sukamta saat diskusi bertajuk Media Sosial, Hoax dan Kita di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/1).
Dia menjelaskan, di Indonesia ada 125 juta pengguna telepon seluler yang bisa terhubung dengan media sosial. Jika satu orang memegang dua handphone, maka lebih 200 juta masyarakat yang punya pemikiran langsung bereaksi.
Ketika rakyat membutuhkan jawaban atau menyampaikan komplain tapi tidak tertampung di media massa komersial, maka pasti menggunakan saluran lain. “Ya mereka memuatnya di media sosial,” katanya.
Lebih lanjut Sukamta mengatakan, pemerintah sebaiknya membiarkan masyarakat menyampaikan aspirasinya dan berinteraksi di media sosial. Di sisi lain, sambungnya, pemerintah bisa memperbaiki diri.
“Ketika pemerintah memperbaiki diri sendiri, insya Allah yang hoax ini akan benar,” ujar Sukamta.(boy/jpnn)
Anggota Komisi I DPR Sukamta menuding pemerintah justru menjadi pemicu dalam tersebarnya informasi palsu alias hoax. Menurutnya, pemerintah justru
Redaktur & Reporter : Boy
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- PKS Dukung Usul Prabowo Soal Kepala Daerah Dipilih Oleh DPRD, Ini Alasannya
- Dorong Kemajuan Industri Olahraga, LPDUK-Inaspro Teken MoU dan PKS Bersama Mitra
- Berakhirnya Dominasi PKS di Pilkada Jabar 2024, Pengamat Komentar Begini
- 4 Penyebab Kekuasaan PKS Berakhir di Kota Depok
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi