Nahel Dibunuh, Prancis Rusuh

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Nahel Dibunuh, Prancis Rusuh
Suasana unjuk rasa diwarnai kerusuhan di wilayah Nanterre, pinggiran Paris, Prancis. Demo meluas di Prancis setelah polisi menembak mati remaja bernama Nahel M. Foto: Aurelien Morissard/AP Photo

jpnn.com - Prancis membara. Eropa memanas. Penyebabnya ialah tindakan polisi Prancis membunuh remaja berusia 17 tahun yang diidentifikasi bernama Nahel M.

Nama belakanganya tidak disebut dengan lengkap. Namun, disebutkan bahwa Nahel adalah imigran keturunan Aljazair.

Anda pasti mengenal Zinedine Zidane. Pahlawan sepak bola Prancis itu juga keturunan Aljazair.

Baca Juga:

Naman Zidane sangat harum. Sampai sekarang ia dihormati dan disegani sebagai salah satu talenta terbaik sepak bola Prancis.

Zidane membawa Prancis menjadi kampiun Eropa dan juara dunia. Dialah satu-satunya pelatih yang bisa memenangkan Piala Champions tiga kali berturut-turut.

Namun, jangan lupa, sepak bola Prancis dikejutkan dengan langkah polisi menahan pelatih Paris Saint Germain (PSG) Christophe Galtier yang diduga melakukan tindakan rasisme terhadap Muslim. Galtier bersama anak kandungnya, Valovic Galtier, ditahan polisi karena berbuat rasisme kepada pemain beragama Islam.

Penahanan itu sebagai bagian dari penyelidikan atas tuduhan diskriminasi di tempat kerja saat saat Galtier masih menjadi arsitek di OGC Nice. Galtier dan Valovic ditahan selama 24 jam.

Setelah itu, polisi bisa membebaskan Galtier dan putranya atau membawa keduanya ke pengadilan. ???Penyelidikan ini merupakan lanjutan dari proses hukum atas mencuatnya email dari Direktur Sepak Bola Nice Julien Fournier pada 11 April.

Prancis dilanda kerusuhan yang dipicu tindakan polisi menembak remaja bernama Nahel M. Perbuatan itu duduga memuat sikap rasisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News