Nahel Dibunuh, Prancis Rusuh
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Sabtu, 01 Juli 2023 – 19:33 WIB

Suasana unjuk rasa diwarnai kerusuhan di wilayah Nanterre, pinggiran Paris, Prancis. Demo meluas di Prancis setelah polisi menembak mati remaja bernama Nahel M. Foto: Aurelien Morissard/AP Photo
Kampanye antirasisme di Eropa dilakukan dengan gencar, tetapi sikap rasis masih sangat luas di kalangan masyarakat dan penegak hukum.
Pada Mei 2020, lelaki kulit hitam George Floyd dibunuh oleh polisi di Amerika Serikat sehingga memicu demonstrasi ’Black Lives Matter’ di Amerika dan Eropa.
Kampanye anti-rasisme dilakukan secara luas, termasuk melalui sepak bola sebagai olahraga paling digemari di Eropa. Para pemain sepak bola profesional Eropa berlutut di lapangan sebelum pertandingan sebagai tanda solidaritas.
Tidak semua orang setuju dengan kampanye itu. Kampanye itu juga tidak terlalu sukses.
Kasus Nahel adalah contoh terbaru dari kronisnya penyakit rasisme di Eropa.(***)
Prancis dilanda kerusuhan yang dipicu tindakan polisi menembak remaja bernama Nahel M. Perbuatan itu duduga memuat sikap rasisme.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima
- Prancis Apresiasi Polres Tanjung Priok Tangkap Pelaku Pembegalan Warganya
- KADIN Indonesia Apresiasi Investasi Prancis dalam Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Kembangkan Bisnis, Anak Usaha ABMM Akuisisi Perusahaan Logistik Global Asal Prancis