Nahel Dibunuh, Prancis Rusuh

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Nahel Dibunuh, Prancis Rusuh
Suasana unjuk rasa diwarnai kerusuhan di wilayah Nanterre, pinggiran Paris, Prancis. Demo meluas di Prancis setelah polisi menembak mati remaja bernama Nahel M. Foto: Aurelien Morissard/AP Photo

Kampanye antirasisme di Eropa dilakukan dengan gencar, tetapi sikap rasis masih sangat luas di kalangan masyarakat dan penegak hukum.

Pada Mei 2020, lelaki kulit hitam George Floyd dibunuh oleh polisi di Amerika Serikat sehingga memicu demonstrasi ’Black Lives Matter’ di Amerika dan Eropa.

Kampanye anti-rasisme dilakukan secara luas, termasuk melalui sepak bola sebagai olahraga paling digemari di Eropa. Para pemain sepak bola profesional Eropa berlutut di lapangan sebelum pertandingan sebagai tanda solidaritas.

Tidak semua orang setuju dengan kampanye itu. Kampanye itu juga tidak terlalu sukses.

Kasus Nahel adalah contoh terbaru dari kronisnya penyakit rasisme di Eropa.(***)


Berita Selanjutnya:
Presiden Porno

Prancis dilanda kerusuhan yang dipicu tindakan polisi menembak remaja bernama Nahel M. Perbuatan itu duduga memuat sikap rasisme.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News