Naik 5 Persen, Laba Bersih Astra Jadi Rp 15,16 Triliun
Penghasilan lain-lain turun menjadi Rp 3,165 triliun dibandingkan edisi 2015 di level Rp 4,234 triliun.
Meski begitu, Astra sukses meraih penghematan cukup signifikan dari kerugian penurunan nilai terkait properti pertambangan.
Sepanjang 2016, tidak ada kerugian atas hal tersebut.
Sedangkan pada 2015 masih tercatat terjadi kerugian sebesar Rp 5,255 triliun.
Manajemen mengklaim, sepanjang 2016 kinerja grup otomotif cukup baik.
Terjadi pertumbuhan pangsa pasar pada segmen mobil dan sepeda motor. Sebaliknya, kinerja penjualan alat berat dan pertambangan terpengaruh secara negatif.
Hal itu karena harga batu bara merosot meski terjadi perbaikan kondisi pada kuartal akhir tahun lalu.
”Kinerja bisnis tahun lalu cukup memuaskan. Prospek tahun ini tampaknya cukup positif dengan perbaikan kondisi ekonomi dan kenaikan harga batu bara,” tutur Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto. (far)
Astra International menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun lalu.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Jadi Sponsor Platinum GIIAS 2024, Astra Financial Bidik Transaksi Rp 2,8 Triliun
- Cetak Rekor Baru, FIF Catatkan Laba Bersih Mencapai Rp 4,1 Triliun
- Laba Bersih FIFGroup Capai Rp 30 Triliun di Kuartal III 2023, Meningkat 30,9 Persen
- Wujudkan Emisi Nol, KLHK Perkuat Kolaborasi dengan Astra
- Aruna jadi Pendamping Program Temu Fasilitator untuk Desa Sejahtera Astra
- Program DSA Sasar Nelayan Aruna, Ibu-Ibu & Perempuan Pesisir