Naik Apollo
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Mobil tanpa kemudi itu, waini, sudah beroperasi di 12 kota besar di Tiongkok. Saya agak heran kok pakai nama berbau Amerika. Saat itu memang belum ada perang dagang antara Amerika dan Tiongkok.
Tahun ini Apollo sudah pula beroperasi di Dubai. Baidu memang terus mencari partner internasional.
Tentu kita tidak masuk pilihan –mengingat ruwetnya perkotaan kita. IKN, kalau jadi, mungkin bisa didesain menjadi kota pertama yang didarati Apollo.
Memang di Wuhan, Apollo baru boleh beroperasi di pusat kota. Itu pun di area radius 10 km. Akan tetapi itu soal waktu saja, sebelum diperluas jangkauannya.
Mobil Apollo yang disediakan untuk kami pagi itu adalah generasi kelima. Sebuah perjuangan yang panjang.
Generasi kelima itu sudah lebih maju dari mobil sejenis di Amerika –yang pernah saya coba di San Francisco tahun lalu.
Yang di Amerika itu setara dengan generasi keempat Apollo. Masih terlihat kamera dan radarnya yang bertengger mencolok berputar di atas atap mobil.
Di Apollo generasi kelima, radar dan kameranya sudah hampir tidak terlihat. Sudah menyatu dengan mobilnya. Ketika mendesain Apollo generasi lima, semua kebutuhan sudah diakomodasikan dalam desainnya.