Naik Apollo

Oleh: Dahlan Iskan

Naik Apollo
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Malam hari kami rekreasi: naik kapal pesiar. Mengarungi Sungai Changjiang (Yangtze).

Sungai terpanjang ketiga di dunia itu memang membelah kota Wuhan. Kanan kiri sungai penuh dengan gedung pencakar langit.

Pada malam hari semua gedung gemerlap oleh lampu hias yang masif. Begitu indah Wuhan di malam hari. Lupalah kalau di sini pernah terjadi pandemi terparah di dunia.

Pabrik mobil Apollo di Wuhan ini milik Baidu, ''Google''-nya Tiongkok. Ketika Baidu ingin masuk ke bisnis artificial intelligence yang dipilih adalah proyek mobil tanpa pengemudi.

Generasi pertamanya terlihat jelek sekali. Tahun 2013. Masih agak mirip prototipe mobil listrik karya mahasiswa.

Di generasi kedua, 2015, sudah lebih berbentuk mobil. Kamera dan radarnya masih buatan Amerika.

Generasi ketiganya sudah mulai ada yang bikinan Tiongkok. Dan baru Apollo generasi keempat sudah bikinan Tiongkok sepenuhnya.

Sampai lahir generasi keempat itu sifatnya masih riset. Belum diizinkan untuk komersial. Memang sudah mulai terlihat di jalan raya tapi sifatnya masih uji coba. Masih penelitian.

Mobil tanpa pengemudi itu saat ini sudah beroperasi di 12 kota besar di Tiongkok. Saya agak heran kok pakai nama berbau Amerika.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News