Naik Jet Pribadi Bukan Hal Mewah Lagi, Kok Dianggap Gratifikasi?

jpnn.com - JAKARTA - Foto tentang Ketua DPR Ade Komarudin naik pesawat pribadi atau private jet tengah jadi gunjingan. Sebab, sempat ada pihak yang melapor ke Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) bahwa calon ketua umum Golkar itu menerima gratifikasi berupa fasilitas menaiki jet pribadi.
Namun, pejabat negara yang naik jet pribadi bukan hanya Ade. Sebab, kini beredar pula foto Ketua MPR Zulkifli Hasan sedang dalam jet pribadi.
Menurut mantan anggota DPR yang pernah menggeluti bisnis penyewaan private jet, Poempida Hidayatullah, sebenarnya layanan jet pribadi bukanlah hal mewah. Sebab, harga tiket kelas satu di pesawat komersial tak jauh beda dengan ongkos menyewa pesawat jet pribadi.
"Sebenarnya jet itu tak mewah-mewah amat. Itu kan harganya paling cuma USD 3000-an sejam. Kalau perjalanan mau sejam dua jam, harganya sama dengan harga tiket kelas satu pesawat umum. Kalau rombongan, malah mungkin lebih murah private jet,” ujarnya, Rabu (24/2)
Politikus Golkar itu menambahkan, sewa private jet memang semakin mahal jika jaraknya semakin jauh. “Tapi kalau semakin pendek jarak, harga sewa jet dengan pesawat umum semakin tak beda jauh," katanya.
Hanya saja, katanya, keuntungan menggunakan jet pribadi bukan hanya pada biaya yang tak jauh dibandingkan harga tiket pesawat kelas satu. Sebab, menggunakan private jet juga efisiensi waktu dari segi waktu karena penerbangannya tak terikat jadwal sebagaimana pesawat komersial.
"Jadi lebih efektif untuk kegiatan bisnis maupun politik. Tapi sebenarnya tak istimewa layanan jet itu karena tak mewah-mewah amat," kata Poempida.
- BSI Menyalurkan Bantuan Untuk Pembangunan Pesantren dan Santunan Yatim
- Tunjangan Profesi Guru dan Pengawas PAI Dirapel, Bukan Hanya PNS & PPPK
- Guru PPPK Bulan Ini Mengantongi Rp20 Juta ya? Oh, Nikmatnya
- Mudik 2025, Tol Semarang ABC Siap Terapkan One Way Lokal Kalikangkung-Bawen
- Ambiguitas Komitmen Iklim Para Pendana Infrastruktur Gas di Indonesia
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol