Naik Jet Pribadi Bukan Hal Mewah Lagi, Kok Dianggap Gratifikasi?
Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam private jet bersama politikus PAN, Putra Jaya Husin.
Karenanya ia juga tak sependapat dengan anggapan bahwa menumpang jet pribadi bisa dianggap gratifikasi. Ia mengandaikannya dengan seorang anggota DPR yang ikut menumpang mobil sesama wakil rakyat untuk berangkat ke kompleks parlemen di Senayan.
"Misalnya saya sedang berjalan ke gedung DPR, di tengah jalan ada teman saya naik mobil berhenti menawari saya untuk menumpang. Mobilnya jadi angkutan saya ke DPR, masa saya tak boleh ikut?" katanya.
Sebelumnya politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, pesawat yang ditumpang Akom -sapaan Ade- adalah milik PTJhonlin Air Transport. Bambang mengatakan bahwa dirinya merupakan pemilik Jhonlin dan pernah menjadi komisaris. "Pak Akom juga mau menumpang setelah memastikan tidak ada aturan yang dilanggar," kata politikus yang akrab disapa dengan nama Bamsoet itu.
Sedangkan anggota MKD Sarifuddin Suddin mengatakan, laporan tentang Akom menerima gratifikasi dalam bentuk fasilitas jet pribadi ternyata minim bukti. "Apa yang dilaporkan itu prematur dan sangat tidak berdasar. Masa orang naik private jet lalu dilaporkan menerima gratifikasi?” kata Sudding.(rmo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan