Naik ke Menara Istiqlal, Firman Nyaris tak Percaya

Sejak 2012, Firman ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan Indorope. Termasuk dalam sejumlah kegiatan sosial dan rescue.
Sebelum charity di Masjid Istiqlal pertengahan Februari lalu, Firman melatih para aktivis pencinta alam yang akan terjun dalam aksi sosial itu selama tiga hari.
Meskipun, umumnya standar yang digunakan Indorope adalah 5–7 hari persiapan.
’’Mereka kami latih dan beri simulasi bekerja di ketinggian,’’ tutur pria kelahiran 21 Juli 1984 itu.
Pertama, mereka dibiasakan menggunakan alat keselamatan yang beratnya bisa lebih dari 10 kilogram.
Peralatan tersebut masih ditambah perangkat untuk bersih-bersih di atas seperti ember, sikat, serta perbekalan lain.
Mereka juga harus membiasakan bergelantungan di ketinggian dalam jangka waktu cukup lama. Tidak hanya beberapa menit, tapi bisa sampai 3–4 jam.
Keselamatan seluruh relawan yang bekerja di ketinggian benar-benar dijaga.
Profesi membersihkan dinding gedung bertingkat membutuhkan keahlian bergelantungan di ketinggian, juga nyali besar.
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Presiden Prabowo Bakal Meresmikan Terowongan Istiqlal-Katedral
- Menag Sebut Masjid Negara Bakal Dibangun di IKN, Bagaimana Nasib Istiqlal?
- Dipanggil Prabowo, Imam Besar Masjid Istiqlal Calon Menteri Agama?
- Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify Tiba di Indonesia
- Kunjungi Masjid Istiqlal Jakarta, Paus Fransiskus: Masa-Masa Gelap Kita Lawan dengan Persaudaraan