Naik ke Menara Istiqlal, Firman Nyaris tak Percaya

Mereka dibagi-bagi dan dikunci dengan tali keselamatan untuk tiap area. Firman dkk juga terus mengawasi relawan setiap saat.
Dia harus memastikan mereka tidak membuat kesalahan sekecil apa pun saat membersihkan bagian-bagian yang sulit di ketinggian. Kesalahan sedikit saja berpotensi menjadi insiden.
Lantaran tidak semua bisa mencapai standar yang diinginkan, para pencinta alam itu ditempatkan di lokasi yang tidak terlalu berbahaya. Misalnya, di bagian luar menara.
Meskipun tinggi, di lokasi tersebut masih ada tempat untuk berpijak.
Bagian yang tersulit ditangani Firman cs, khususnya yang mengharuskan mereka menggantung di tali berjam-jam sambil membersihkan kerak menara.
Mereka bekerja mulai pukul 08.00 dan istirahat pukul 12.00. Sejam kemudian kembali ke atas sampai pukul 17.00.
Total dibutuhkan waktu tiga hari untuk membersihkan satu blok menara yang berkerak hingga benar-benar bersih.
Hari berikutnya tercetuslah ide untuk membersihkan kerak dengan menggunakan mesin yang digendong. Ternyata lebih efektif.
Profesi membersihkan dinding gedung bertingkat membutuhkan keahlian bergelantungan di ketinggian, juga nyali besar.
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Presiden Prabowo Bakal Meresmikan Terowongan Istiqlal-Katedral
- Menag Sebut Masjid Negara Bakal Dibangun di IKN, Bagaimana Nasib Istiqlal?
- Dipanggil Prabowo, Imam Besar Masjid Istiqlal Calon Menteri Agama?
- Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify Tiba di Indonesia
- Kunjungi Masjid Istiqlal Jakarta, Paus Fransiskus: Masa-Masa Gelap Kita Lawan dengan Persaudaraan