Naik ke Menara Istiqlal, Firman Nyaris tak Percaya
Kamis, 06 April 2017 – 00:15 WIB

Firmansah dengan kostum kebesarannya untuk memanjat dinding gedung bertingkat. Dia kuat empat jam bergelantungan di dinding gedung. Foto: IMAM HUSEIN//JAWAPOS
Juga, menyiapkan peralatan yang mampu menjamin keamanan saat mendaki.
Sebab, tim akan mendaki dengan satu tangan karena tangan yang lain menarik jenazah. Jenazah-jenazah itu dinaikkan secara estafet.
Hingga akhirnya, setelah delapan hari di jurang, tim medis yang berada di pos bawah memutuskan untuk menghentikan evakuasi karena sudah terlalu lama di lokasi. Bila diteruskan, hal itu justru bisa membahayakan jiwa tim evakuasi.
Keputusan tersebut berkaca dari pengalaman evakuasi jenazah korban musibah tsunami Aceh 2004.
Kala itu sejumlah relawan kehilangan jari karena harus diamputasi setelah terkena bakteri yang keluar dari jasad korban. (*/c5/ari)
Profesi membersihkan dinding gedung bertingkat membutuhkan keahlian bergelantungan di ketinggian, juga nyali besar.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Presiden Prabowo Bakal Meresmikan Terowongan Istiqlal-Katedral
- Menag Sebut Masjid Negara Bakal Dibangun di IKN, Bagaimana Nasib Istiqlal?
- Dipanggil Prabowo, Imam Besar Masjid Istiqlal Calon Menteri Agama?
- Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify Tiba di Indonesia
- Kunjungi Masjid Istiqlal Jakarta, Paus Fransiskus: Masa-Masa Gelap Kita Lawan dengan Persaudaraan