Naik Kereta Api

Naik Kereta Api
Dahlan Iskan.

Melihat Vietnam mungkin Kim Jong-Un akan kaget. Kok tinggal negaranya sendiri yang masih miskin.

Padahal Vietnam juga masih komunis. Tiongkok  juga sudah kaya. Juga masih komunis.

Kim Jong-Un sendiri sebenarnya sudah ngebet. Bosan dengan kemiskinan. Akan segera memajukan Korut. Hanya saja masih terkendala: sanksi Amerika itu.

Akibat pembangunan senjata nuklirnya Korut diisolasi. Akan tetapi, sejak bertemu Trump di Singapura tahun lalu Korut berubah. Berhenti bernuklir. Sudah meruntuhkannya.

Besok Kim akan bertemu Trump lagi. Pasti akan menagih janji: kok belum ada pencabutan sanksi. Kim merasa diperlakukan tidak adil.

Selama ini Kim Jong-Un terus mengisyaratkan kejengkelannya itu. Dia seperti tidak sabar untuk segera membangun ekonomi.

Presiden Korea Selatan pun sudah dia baiki. Sampai sudah bertemu beberapa kali. Setahun terakhir ini.

Tinggal Jepang yang masih waspada. Sahabat baik Amerika ini belum percaya nuklir Korut sudah diringkesi.

Pagi ini Kim Jong-Un tiba di perbatasan Vietnam. Setelah tiga hari naik kereta api. Antipeluru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News