Naik Kereta Ekonomi Blambangan Ekspres & Banyubiru Sekarang Makin Nyaman, Tuh Lihat

jpnn.com, SEMARANG - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang merilis Kereta Ekonomi New Generation. Kini tak ada lagi yang duduk tegap dan berhadapan antarpenumpang.
Fasilitas tersebut diluncurkan untuk KA Blambangan Ekspres tujuan Semarang Tawang - Ketapang Banyuwangi PP dan KA Banyubiru relasi Semarang Tawang - Solobalapan PP mulai Rabu 19 Juni 2024.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo menyampaikan bahwa perubahan kereta ini merupakan wujud peningkatan layanan untuk memenuhi kebutuhan dan masukan dari pelanggan yang tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Menurutnya, KAI secara konsisten terus beradaptasi memenuhi harapan masyarakat untuk meningkatkan kenyamanan pada kereta ekonomi.
"Kereta ekonomi yang sebelumnya berkapasitas 80 tempat duduk, sandaran tegak lurus, dan saling berhadapan, mulai Rabu 19 Juni 2024 diganti menjadi kereta ekonomi berkapasitas 72 tempat duduk dengan formasi 2-2 dan tidak lagi berhadapan," kata Franoto, Minggu (16/6).
Dengan jumlah kapasitas tempat duduk yang hanya 72 kursi ini akan memperluas leg-room atau ruang untuk kaki penumpang saat duduk di kursi kereta.
Dia menjelaskan jenis kursinya juga sudah menggunakan tipe captain seat yang membuat pelanggan makin nyaman saat bersandar dan bisa diatur kemiringannya (reclining) serta bisa disesuaikan searah laju KA atau pun berhadapan (revolving).
Peningkatan fasilitas itu tak hanya pada model kursi, tetapi juga interior kereta dengan ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu.
Naik kereta ekonomi Blambangan Ekspres & Banyubiru sekarang makin nyaman karena kursi tak lagi tegak lurus.
- Prabowo Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Anggarannya dari Sini
- 2 Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Kerugian Tembus Rp 500 Juta
- Pakar Ungkap Pemicu Badai PHK di PT Sritex
- Ahmad Luthfi Meluncurkan Program Speling, Warga Bisa Periksa Kesehatan Gratis di Balai Desa
- Demi Raih Kepercayaan Publik, Polri Diminta Terbuka terhadap Kritikan & Perkuat Pengawasan Internal
- Dua Fenomena Ini Menunjukkan Kegagalan Polri Melakukan Sistem Meritokrasi