Naik Lagi

Oleh: Dahlan Iskan

Naik Lagi
Dahlan Iskan di Stadion Anfield, Liverpool, beberapa waktu lalu. Foto: disway.id

"Kasus penggumpalan darah di kaki memang banyak. Tapi itu hanya terjadi di ras kulit putih," ujar dokter Jefrey yang setelah lulus dari Unair kuliah lagi di Amsterdam dan Leiden. Selama sepuluh tahun.

"Untuk orang Asia jarang sekali," tambahnya.

Tapi Jefrey setuju saja kaki saya di-ultrasound. Ternyata memang tidak ditemukan penggumpalan di kaki.

Itulah salah satu kemisteriusan Covid-19. Bisa membuat D-dimer naik. Prof Puruhito menjelaskan kepada saya sangat rinci dan teknis. Bagus sekali. Tapi saya takut Disway nanti menjadi seperti ruang kuliah di fakultas kedokteran.

Dunia kedokteran ternyata, sebenarnya, sudah agak lama mengenal istilah D-dimer.

"D-dimer mulai dikenal di tahun 1990-an," ujar Prof Dr Med Puruhito "ayatullah-nya" bedah jantung Surabaya.

Mengapa waktu aorta saya dulu pecah tidak dilakukan test D-dimer?

“D-dimer itu terkait dengan sistem vena. Bukan aorta," ujar Prof Puruhito, guru besar Unair Surabaya itu.

Di situ saya baru tahu: mengapa banyak orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 tapi meninggal juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News