Naikkan Harga BBM, Jokowi Dinilai Khianati UUD 1945
jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM sebagai proses mencabut subsidi BBM untuk rakyat merupakan pengkhianatan dan pelanggaran terhadap Pembukaan UUD’45 yang memerintahkan negara agar melindungi seluruh rakyat Indonesia.
Hal itu dikatakan pemimpin Pondok Pesantren Al Islah, Bondowoso, Jawa Timur, KH Ma'shum, Kamis (4/12), dalam rillisnya, menyikapi kian maraknya aksi demo yang menolak kenaikan harga BBM.
"Menaikkan harga BBM, indikasi pemerintah lebih taat mengikuti petunjuk Bank Dunia dan Asian Development Bank," kata Ma'shum.
Lebih lanjut, Pendiri Komite Kedaulatan Rakyat (KKR) itu menjelaskan, dengan menaikkan harga BBM, sesungguh pemerintah masih saja melaksanakan Pasal 28 UU Nomor 22 tahun 2001 tentang Gas dan Minyak Bumi.
"Pasal tersebut telah dibatalkan Mahkamah Konstitusi karena pasal itu tunduk pada mekanisme pasar yang berisikan persaingan usaha yang bertentangan dengan konstitusi," tegasnya.
Dia jelaskan, pemerintahan negara Indonesia dibentuk untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. "Adalah tugas pemerintah negara untuk menyediakan BBM agar bisa mencapai tujuan bernegara di atas," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM sebagai proses mencabut subsidi BBM untuk rakyat merupakan pengkhianatan dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita