Naiknya Trump Dinilai Tak Pengaruhi Jumlah Militer AS di Darwin
Kekalahan tunggal terbesar berlanjut selama serangan pertama pada tanggal 19 Februari 1942, ketika kapal perang USS Peary dibom.
Sebanyak 92 awak kapal tewas, sebagian besar dari mereka terbakar dalam minyak menyala yang mengelilingi kapal, atau tenggelam.
Hanya tujuh jenazah yang pernah ditemukan.
AS bersemangat mengenang korban USS Peary
Kapal karam -yang berisi jenazah -tersebut terletak 27 meter di bawah air, tak jauh dari tempat peringatan, di mana sebuah upacara penghormatan akan digelar akhir pekan ini untuk memeringati ulang tahun ke-75 Pengeboman Darwin.
"Korps Marinir (Angkatan Laut) AS akan hadir di sini dan mereka cukup bersemangat untuk mengenang mereka yang gugur," kata Digby Hart.
Mantan Presiden AS Barack Obama sempat mementingkan kunjungan ke situs itu selama tur Australia-nya di tahun 2011.
AS menderita korban pertama dalam serangan itu, empat hari sebelum serangan bom pertama, setelah Letnan Robert Bevell melihat sebuah pesawat Jepang saat dalam perjalanan untuk melindungi konvoi kapal.
Asosiasi Warga Amerika di Australia (AAA) tak berpikir bahwa kehadiran Angkatan Laut Amerika Serikat di Darwin akan berubah di bawah pemerintahan
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan