Najib Razak Dituduh Lakukan 6 Kasus Pelanggaran Kepercayaan

Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak dituduh dengan enam tuduhan pelanggaran kejahatan yang melibatkan dana pemerintah senilai lebih dari $ 2,1 miliar atau setara Rp22,5 triliun.
Dakwaan ini menambah panjang dakwaan yang sudah lebih dahulu dijatuhkan kepada Najib Razak yakni sebanyak 32 dakwaan kasus pencucian uang dan korupsi.
Mantan kepala perbendaharaannya, Irwan Serigar Abdullah, juga dituduh melakukan pelanggaran kejahatan kepercayaan dan menjadi pegawai negeri dengan jabatan tertinggi yang dituduh sejak Najib Razak secara tak terduga digulingkan dalam pemilihan umum pada bulan Mei lalu.
Keduanya mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.
Setiap dakwaan memiliki ancaman hukuman penjara hingga 20 tahun, hukuman denda finansial dan hukuman cambuk, tetapi baik Najib Razak maupun Irwan Serigar Abdullah akan dibebaskan dari cambukan karena mereka berusia di atas 50 tahun.
"Tidak ada dakwaan yang menunjukkan bahwa tindakan apa pun yang saya lakukan menghasilkan manfaat bagi saya," kata Najib dalam konferensi pers setelah sidang.
"Tidak boleh ada keyakinan bahwa uang apa pun yang dinyatakan dalam dakwaan itu telah hilang, atau bahwa ada unsur kepentingan pribadi."
Skandal korupsi 1MDB
Pemerintahan baru yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad telah menindak kasus korupsi dan telah menuntut beberapa mantan pejabat pemerintah senior, termasuk mantan PM Najib.
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia
- Kabar Australia: Akhir Manis untuk Persahabatan Seekor Burung dan Anjing