Najib Terlebih Dulu Transfer ke Beberapa Rekening sebelum Ditutup
jpnn.com - KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak bergerak cepat untuk menyembunyikan aliran dana yang masuk ke rekeningnya. Ia menutup dua rekening pribadinya sebelum dibekukan tim investigasi.
Seperti dilansir the malaysian insider, bahwa penutupan rekening milik Najib diduga dilakukan setelah transfer dana tersebut selesai. Berdasar laporan di media, pada 21 dan 25 Maret 2013, ada dua transfer dana ke rekening Najib.
Antara lain, berasal dari Tanore Finance, sebuah perusahaan asal Virgin Island, Inggris. Nominal uangnya mencapai 2,6 miliar ringgit Malaysia (Rp9,2 triliun). Transfer dana itu dilakukan sebulan sebelum pemilihan umum (pemilu) yang jatuh pada Mei pada tahun yang sama. Nah, 30 Agustus pada tahun yang sama atau setelah pemilu berlangsung, rekening tersebut ditutup.
Setelah rekening itu ditutup, transfer selanjutnya ditujukan ke rekening Najib yang lain di AmBank. 42 juta ringgit Malaysia (Rp 147,8 miliar) dikirim oleh SRC International Sdn Bhd yang dibawahkan Kementerian Keuangan ke rekening Najib. Transfer tersebut dilakukan antara Desember 2014 hingga Februari tahun ini. Rekening itu ditutup oleh Najib pada 9 Maret.
Sumber di satgas khusus menjelaskan, dari enam rekening yang telah dibekukan pada 6 Juli, tiga di antaranya merupakan milik Najib. Hanya, tidak dijelaskan rekening-rekening tersebut berasal dari bank apa saja.
Sementara itu, rekening lainnya merupakan milik SRC International dan perusahaan lokal atas nama Ihsan Perdana. Keduanya ikut terlibat dalam transfer uang ke Najib. Pihak satgas juga menjelaskan bahwa penyelidikan mereka berdasar data-data yang mereka peroleh sendiri, bukan dari Wall Street Journal. (ray/jpnn)
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak bergerak cepat untuk menyembunyikan aliran dana yang masuk ke rekeningnya. Ia menutup dua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan