Nakal! Eks Ketua Timses Trump Kembali Seranjang dengan Rusia

jpnn.com, WASHINGTON - Sejak namanya dikaitkan dengan skandal Amerika Serikat (AS)-Rusia, reputasi Paul Manafort hancur. Karir mantan ketua tim sukses Presiden Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2016 tersebut sebagai agen asing terancam.
Belakangan dia merancang mekanisme penyelamatan muka. Sayangnya, lagi-lagi, Manafort melibatkan Rusia dalam upayanya menyelamatkan reputasi.
Kabarnya, pria 68 tahun itu mengontak seorang rekannya di Negeri Beruang Merah tersebut.
Rencananya, si rekan yang punya hubungan dekat dengan intelijen Rusia itu mengembalikan nama baik Manafort lewat media. Tepatnya tulisan opini di media internasional.
”Draf opini tersebut mulai dikerjakan selama sepekan terakhir,” kata salah seorang sumber Associated Press di FBI.
Konon, Manafort-lah yang merancang draf tersebut. Yakni, skenario untuk membebaskannya dari tuduhan pencucian uang dan penyalahgunaan wewenang saat menjadi pelobi Ukraina. Kemudian, dia mengirimkannya kepada rekannya di Rusia.
Selanjutnya, dengan bantuan intelijen, sang rekan menambahkan data dan bukti untuk memperkuat opini tersebut. Setelah tulisan itu sempurna, giliran seorang ghostwriter yang mengirimkannya ke media.
Dengan demikian, tulisan itu akan berfungsi sebagai pembanding sekaligus pembela bagi Manafort. Khususnya dalam skandal Ukraina pada 2004–2010.
Kasus hukum yang menjeratnya ternyata tak membuat Paul Manafort kapok bermain dengan intel Rusia
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Karambol Madinah
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal
- Kecam Trump, PM Spanyol: Tak Ada Real Estat Bisa Menutupi Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Gaza
- Presiden Mahmoud Abbas Tegas, Tolak Seruan Pengusiran Warga Palestina dari Gaza