Nama Hoki
Oleh: Dahlan Iskan
Namun, diakui bahwa pemindahan ibu kota bukan rencana baru. Setiap kali ada masalah besar di Jakarta, selalu muncul niat ”sudah seharusnya” ibu kota pindah.
Maka, ketika akhirnya Presiden Jokowi benar-benar memutuskan pindah ke IKN, tidak ada yang menentang dari segi substansial.
Bahwa mendesak atau tidak mendesak akan selalu jadi perdebatan. Demikian juga lokasi.
Tanpa pemindahan ibu kota, perimbangan penduduk Jawa-luar Jawa tidak banyak berubah.
Di situ disebutkan di tahun 2020, penduduk Jawa 56 persen, luar Jawa 44 persen. Di tahun 2050 kelak bedanya hanya 3 persen: 53 Jawa, 47 luar Jawa.
Memang tidak disebutkan apakah perimbangan penduduk itu berubah drastis saat ibu kota pindah ke IKN.
Bahwa proyek IKN terkait dengan ambisi seorang pemimpin untuk memiliki legasi yang monumental juga dianggap wajar. Itu dimiliki siapa pun.
Hanya, IKN ini legasi yang luar biasa. Akan terus masuk buku pelajaran setidaknya 100 tahun ke depan.
Sampai sekarang belum terungkap resmi: mengapa IKN itu singkatan Ibu Kota Nusantara. Bukan Ibu Kota Negara (Indonesia). Apakah ini strategi?
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Mampir Guyon
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang