Nama Ical Terbawa di Sidang Suap MK

jpnn.com - JAKARTA -- Nama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie turut disebut-sebut dalam sidang kasus dugaan suap di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan terdakwa Susi Tur Andayani di Pengadilan Tindak Pidana Jakarta, Senin, (24/3).
Nama Aburizal yang akrab disapa Ical ini mencuat saat pemeriksaan terhadap saksi Amir Hamzah, mantan calon Bupati Lebak, Banten.
Menurut Amir, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Chasan mencoba menyuap Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Lebak, agar namanya bagus di depan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Hal itu dikatakan Amir saat ditanyai penasihat hukum Susi Tur Reza Edwidjanto. "Apakah Atut menyuap agar namanya bagus di depan Aburizal?" tanya Reza kepada Amir.
Amir pun membenarkan. "Itu info yang saya dapat dari terdakwa (Susi)," jawab Amir.
Keterangan Amir itu, sebelumnya sudah dituangkan dalam berkas acara pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Kala itu, Amir menjadi saksi untuk Susi saat berkasnya masih dalam penyidikan.
Amir kemudian menjelaskan bahwa Susi mengatakan kepadanya, jika uang itu diberikan, Wawan dan Atut akan untung. Sebab, pasangan Amir dan Kasmin diprediksi akan menang untuk pengurusan sengketa Pilkada Serang di MK tersebut.
"Ibu Susi bilang, nanti untungnya untuk Wawan dan Atut," kata Amir. (flo/jpnn)
JAKARTA -- Nama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie turut disebut-sebut dalam sidang kasus dugaan suap di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan terdakwa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahim Akbar Ormas Islam
- Modena Pure Hub Dukung Gerakan Refill & Daur Ulang Plastik di CFD Sudirman
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru